FENOMENA ALAM
DI SIBOLGA “BANJIR”
Disusun Untuk Memenuhi Tugas
Mata Kuliah Teknik Komunikasi
OLEH :
LESTARI GIRSANG
21040111060008
PROGRAM STUDI DIPLOMA III
JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH
DAN KOTA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2012
ABSTRAK
Laporan
yang berjudul “Fenomena Alam di Sibolga” yang membahas tentang keadaan alam Sibolga yang sebagian wilayahnya rentan terhadap
bencana banjir. Tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengetahui penyebab terjadinya banjir, sehingga dapat menghambat
aktivitas masyarakat. Metode yang digunakan adalah metode pengumpulan data. Berdasarkan
data yang diperoleh, penyebab banjir yang terjadi di sibolga adalah Buruknya saluran drainase, ditambah faktor alam berupa pasang surut air
laut. serta kerapnya warga membuang sampah ke selokan
mengakibatkan selokan menjadi tersumbat. Ada beberapa solusi untuk menangani
masalah ini yaitu pemerintahan harus memperbaiki saluran drainase, serta
masyarakat harus menjaga kebersihan dengan tidak membuang sampah sembarang dan
bergotongroyong setidaknya semingggu sekali untuk membersihkan got yang ada
dilingkungannya.
A.
Pendahuluan
Banjir merupakan
kata yang begitu popular Indonesia, khususnya dalam musim hujan, mengingat
hampir semua kota di Indonesia mengalami banjir temasuk kota sibolga. Permasalahan
banjir diperkotaan diakibatkan pemanfaatan lahan yang tidak tertib inilah
menyebabkan persoalan drainase menjadi sangat kompleks.
Kota Sibolga
terletak di Teluk Tapian Nauli membentang secara geografis wilayah kota
Sibolga, berada pada garis 01°44” Lintang Utara dan 98° 47” Timur yang menbujur
sepanjang pinggiran pantai arah selatan ke utara ditepi Pantai Barat Pulau
Sumatera bagian Utara. Kota Sibolga merupakan kota pantai yang berbatasan
langsung dengan daerah perbukitan (gugus bukit
barisan). Kondisi bentang alam kota Sibolga yang sedemikian rupa
mengakibatkan Kota Sibolga terbagi menjadi 2 kategori yang ekstrim daerah
dengan kemiringan lahan yang landai dan daerah terjal. Batas air sungai-sungai
yang melintasi kota Sibolga semuanya adalah kawasan perbukitan yang terjal, sehingga
bagian hulu sungai-sungai tersebut mampu mengerus tebing (erosi) dan membawa
endapan kedaerah landai di sepanjang garis pantai. Pada umumnya, muara-muara
sungai disepanjang Pantai Sibolga dipenuhi oleh endapan/sedimen sehingga aliran
drainase kota yang bermuara ke sungai-sungai tersebut terhambat dan menimbulkan
genangan di daerah permukiman.
B. Isu Permasalahan
Sempitnya lahan
dan jumlah penduduk yang banyak di kota Sibolga mengakibatkan terjadinya desakan
permukiman penduduk ke arah laut yakni dengan cara menimbun seperti di
daerah pasir bidang, pondok batu,
ketapang, mela, dan lain-lain. Kondisi yang sedemikian mengakibatkan kemiringan
bentuk aliran air daripada drainase. Drainase eksisting menjadi lebih kecil dan
kapasitasnya menjadi berkurang. Oleh
sebab itu Pemerintah harus memperbaiki infrastruktur dengan melaksanakan proyek drainase pada
daerah rawan banjir dan masyarkat harus menjaga lingkungan dengan baik dengan
tidak membuat sampah sembarangan agar parit atau got tidak tersembat pada waktu hujan datang.
C.
Pembahasan
Menurut SK SNI M-18-1989-F (1989) dalam (Suparta (2004)
dijelaskan bahwa Banjir adalah aliran yang relatif tinggi, dan tidak tertampung
oleh alur sungai atau saluran. Aliran yang dimaksud disini adalah aliran air
yang sumbernya bisa dari mana aja. Dan air itu ngeluyur keluar dari sungai atau
saluran karena sungai atau salurannya sudah melebihi kapasitasnya. Kondisi
inilah yang disebut banjir.
Menurut Yulie, Banjir adalah peristiwa tergenang dan
terbenamnya daratan (yang biasanya kering) karena volume air yang meningkat[1].
Banjir dapat terjadi karena peluapan air yang berlebihan di suatu tempat akibat
hujan besar, peluapan air sungai, atau pecahnya bendungan sungai.
Sementara menurut Wahyuancol, Banjir merupakan fenomena alam
yang biasa terjadi di suatu kawasan yang banyak dialiri oleh aliran sungai.
Secara sederhana banjir dapat didefinisikan sebagainya hadirnya air
di suatu kawasan luas sehingga menutupi permukaan bumi kawasan tersebut.
D. Penutup
·
Kesimpulan
Persoalan
banjir merupakan persoalan utama yang paling meresahkan masyarakat. Banjir yang
sering terjadi di Sibolga dikarenakan drainase tidak mampu berfungsi secara
maksimal akibat sampah yang dibuang secara sembarangan serta rancang bangunan
drainase juga salah. Banjir juga disertai dengan banjir lumpur yang berasal
dari pembangunan GOR di daerah perbukitan.
Hal tersebut membuat masyarakat khawatir akan
terjadi longsor., dan terkadang memilih
untuk mengungsi.
Pemerintahan juga sudah melakukan pembenahan pembangunan
drainase pada daerah-daerah yang sering kebanjiran. Dan mengharapkan masyarkat
dan bekerjasama dengan pemerintah dalam proses pembangunan tersebut agar
berjalan dengan lancer dan baik.
·
Referensi
0 Comment Loe:
Posting Komentar